Niko berdehem dari luar karena mendengar dirinya sedang dibicarakan oleh dua orang yang ada di ruangan lain. Dari ruang tengah, dia bisa mendengar dengan jelas apa yang Ezio ucapkan. Dasar anak badung, kamu Ezio! Beraninya kamu mengolok ayahmu sendiri di depan orang lain. Bilang aku pemarah lagi. Apa tujuannya merusak citraku di depan Bu Agni? Saat itu Agni menatap ke luar pintu. Di sana rupanya ada Niko. Tatapannya tajam, entah siapa yang dia tatap. Dirinya, atau Ezio? Dia tidak tahu, yang jelas Agni merasa Niko menatapnya tajam. Apa benar, dia akan marah jika aku tak meminum teh hangat ini? Agni langsung menyesap teh hangat itu sampai habis hingga terdengar suara denting gelas beradu dengan kaca meja. Haha ... Bu Agni percaya juga dengan ucapanku. Ezio merasa puas lalu kembali