Agni dan Bunga saling tatap. Ini benar-benar suatu kebetulan sekali mereka kembali bertemu di tempat parkir. Agni kira Niko sudah pulang duluan. Rupanya mereka pulang bersama. "Tidak, Ezio. Terima kasih. Rumah kita beda arah," Agni menolak secara halus. Tentu saja ia tak enak hati. Terlebih ada Bunga di sampingnya. Tak mungkin dia meninggalkan temannya itu. Lagipula, ia tak ingin bertemu ataupun berurusan dengan pria itu lagi. Ezio kemudian memutar bola mata menatap Niko. Pria itu langsung paham dengan tatapan memohon khas Ezio. "Bu Agni, tak apa. Kami akan mengantarmu sampai ke rumah meski beda arah." Niko bukannya terpaksa menuruti permintaan Ezio, tapi ia dengan sukarela memberikan tumpangan pada Agni. Setelah pertemuan semalam sikapnya mulai berubah pada Agni. Tumben sekali, ayah

