Niko tak bisa bayangkan dalam waktu dekat ini Ezio akan punya seorang adik. Terlebih dengan publik dan lainnya. Bagaimana dia bisa jelaskan ini semua? "Pak Niko ... apa Anda mendengarkan yang kuucapkan?" Agni melihat gelagat Niko yang aneh. "Ah, ya. Tak usah permasalahkan hal itu," jawabnya mengulang perkataan Agni. "Tak mempermasalahkan?" Barulah Niko tersadar dan paham sepenuhnya dengan apa yang dia ucapkan. Harusnya dia senang bebas dari tuntutan, tapi aneh, dia malah merasa tak nyaman. Meski jika diminta pertanggungjawaban pun dia belum sepenuhnya siap. Baginya itu tidak gentle. "Ya, benar, Pak Niko. Kita lupakan saja kejadian itu. Bagaimana?" Agni menatap ke dalam mata Niko dengan senyum di sudut bibir. Niko sendiri merasa aneh bagaimana bisa ada seorang wanita yang terkesan

