Lagi, perkataan Niko membuatnya berdebar semakin tak karuan. Ke mana pria itu akan mengajaknya pergi? "Pak Niko mau pergi ke mana denganku?" "Ke mana saja." Niko sendiri sebenarnya belum terpikirkan ke mana dia akan pergi. "Nanti kita pikirkan sambil jalan," imbuhnya. Niko menuju ke mobil, Agni mengekor masuk ke mobil. Kali ini Agni duduk di depan, bukan di belakang. Itu atas desakan Niko. Tadi dia susah menarik pintu belakang, tapi Niko membuka pintu depan. Mobil melaju di jalan raya. "Ezio, di mana, Pak? Kenapa tidak ikut?" tanya Agni membuka percakapan. "Di rumah, menonton TV. Mungkin sekarang keluar bersama sopir. Kalau ada Ezio, kita tidak bisa kencan," jujur Niko. Agni mengangguk dengan pipi merona. Ia baru tahu sisi Niko yang lain lagi. Dia sampai heran, ke mana perginy

