"Kenapa Bu Agni baru bilang sekarang jika di rumah juga memberi les tambahan?" lontar Ezio girang. Sungguh dia berada dalam badai kegirangan. Apa yang diharapkannya terkabul. Dengan begini usahanya untuk mendekatkan Agni dengan Niko akan berjalan mulus tanpa hambatan. "Ezio, kenapa kamu sampai lonjak-lonjak begitu?" Ezio pun langsung berhenti melonjak. "Tentu saja aku senang karena Ibu bisa bertemu dengan ayahku setiap harinya nanti." Ezio mengucapkan itu tanpa sadar. "Ups!" Ezio langsung membekap mulutnya sendiri karena salah ucap. Harusnya bukan itu yang dia sampaikan. Karena selalu gembira sampai akhirnya dia tak bisa mengontrol ucapan yang keluar dari bibir mungilnya. Agni menautkan sepasang alis gelapnya mencerna perkataan yang barusan dilontarkan oleh Ezio. Tapi dia tak terlalu m