"Terima kasih, Bu Agni." Niko benar-benar senang bukan kepalang. Dia tak percaya Agni menerima ajakannya. Jika Ezio tahu, pasti dia akan senang. Hujan kembali mengguyur dan titik hujan semakin deras saja membasahi bumi. Membuat Agni bergeser merapat ke batang pohon untuk berteduh. Niko ikut bergeser, bersandar ke batang pohon mengikuti Agni. Mereka duduk dalam keheningan. Hanya suara deras hujan yang terdengar, meski mereka berdua sudah resmi menjadi kekasih. Agni diam seribu bahasa dilanda kecanggungan tingkat dewa. Sedangkan Niko salah tingkah, bingung kenapa Agni masih dingin juga padanya meski sekarang sudah menjadi sepasang kekasih. Hngg! Dingin sekali. Agni sampai menekuk kedua kakinya lalu merangkulnya untuk menghangatkan tubuh. Entah kapan hujan akan reda. Dia memikirkan Ezio.

