Pagi ini, Anes kesiangan bangun, ia bangun pukul tujuh pagi, ia pun langsung bergegas keluar dari kamarnya dengan masih memakai piyama berwarna cokelat, bahkan ia tak sempat untuk sekedar menyisir rambutnya apalagi untuk mandi karena sekarang ia harus membangunkan kedua anaknya yang sudah harus berangkat ke sekolah. Ia berharap anak-anak sudah bangun, namun ketika ia melihat Akhtar duduk di meja makan, ia pun menghela nafas lega dan menghampiri puteranya yang sedang sarapan dengan nasi goreng dan s**u cokelat. "Selamat pagi. Maaf Mama telat bangun pagi ini." "Selamat pagi juga, Mama. Engga masalah kok, lagi pula aku harus mandiri kan?" "Anak yang pintar. Dimana Cecil?" Rasa cemas karena mengira anak-anaknya belum bangun langsung menghilang, apalagi saat puteranya tak masalah ia telat