Rafa benar-benar terdiam mematung. Seluruh tubuhnya seperti tidak memiliki energi hanya untuk sekedar menjawab ucapan wanita yang telah melahirkannya. Sikapnya ternyata tidak hanya melukai istrinya, tetapi juga melukai sang mama. Entah berapa hati lagi yang akan tersakiti setelah mengetahui ulah kejamnya. Dalam benaknya hanya berharap jika waktu bisa di putar kembali. “Tolong beri saya satu alasan, kenapa kamu tega berbuat keji seperti itu? Apa kamu lupa, jika Bella adalah putri yang begitu berharga di dalam keluargannya?” ucap Dewi dengan tatapan nanarnya. Bagaimana jika ia memiliki anak perempuan dan mendapatkan suami seperti putranya. Pasti dirinya tidak mampu untuk melihat deritanya. Semua orang tua pasti akan ikut merasakan sakit jika putri kesayanagnnya tersakiti seperti itu. “Bag