Lima Puluh Sembilan

1606 Kata

Berita tentang Affan dan Sintia terus menyebar di kantor, mengakibatkan beberapa keributan sehingga manager personalia memanggil mereka berdua. Pasalnya para karyawan lebih memilih bergosip dibandingkan bekerja dan desas desus itu terus menyebar luas. “Mungkin kalian berdua sudah tahu apa yang terjadi saat ini?” tanya manager personalia yang didampingi manager keuangan tempat mereka bekerja. “Iya, Pak.” Affan tertunduk lesu, sementara Sintia menatap dengan pandangan pilu. Matanya sembab, dia bahkan belum memberi tahu orang tuanya di daerah, perihal tersebut. Tak terbayang betapa malu orang tuanya, anak yang dibanggakan mencoreng wajah mereka. “Jadi kami telah merundingkan semuanya dengan kepala dingin dan matang-matang tentang kalian berdua,” ucap manager keuangan. “Dan keputusan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN