109. Mata yang Ternodai

2404 Kata

Back to Mila’s POV “Saya sudah lama enggak kerja di rumah Pak Bambang dan Bu Rini, Mbak,” ucap Bi Nur sembari menunduk dalam-dalam. Kedua tangannya terus meremas satu sama lain. Saat ini, aku dan Mas Rivan sudah berhasil membawa Bi Nur menjauh dari rumah duka dan mengajak dia ngobrol di salah satu rumah makan yang dipilih secara acak. Temanya penyetan, tempatnya luas dan bersih. Karena tak mungkin hanya numpang ngobrol, kami pesan minuman dan cemilan. Mau makan berat, kami sama-sama mengaku masih kenyang. “Sejak penculikan itukah, Bi?” Bi Nur mengangguk. “Iya. Setelah saya kirim lokasi ke nomor kontak Mas R—” “Itu saya, Bi. Nama saya Rivan,” potong Mas Rivan. “Ah, iya. Jadi sekarang Mbak Mila sama Mas Rivan sudah menikah?” Senyumku terbit, lalu mengangguk. “Alhamdulillah sudah, Bi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN