Rivan’s POV Warna putih dan bau obat adalah dua hal yang pertama kali kulihat dan kurasakan begitu membuka mata. Mataku mengerjap beberapa kali, berusaha memastikan kalau pandanganku tidak salah. Apa ini mimpi? Kenapa aku merasa badanku seolah melayang? “Mbak, Mbak Mila! Mas Rivan siuman! Matanya udah membuka.” Ah, Akmal. Itu suaranya. Benar saja, begitu aku menoleh, dialah yang berdiri menjulang di samping ranjangku. Mila datang kemudian, lengkap dengan mata sembabnya. Dia menangis. Tunggu! Aku agak lupa dengan apa yang terjadi padaku. Kepalaku pening sekali. Aku mendadak linglung dan bingung. “Panggil dokter, Mal! Cepet!” “Oke!” Dokter dan perawat datang dengan cepat dan langsung memeriksa kondisiku. Mereka bilang, aku sudah stabil. Begitu mereka pergi, Mila langsung menggenggam