18. Tukang Marah

2108 Kata

“Mil, tadi sore aku ngobrol sama Ibumu. Kami ketemu di supermarket enggak sengaja,” ujar Syifa ketika malam ini dia tiba-tiba meneleponku. Anak ini sudah lama tidak menelepon karena dia sering mengalami morning sickness. Ya, dia sekarang sedang hamil muda. Penantiannya selama dua tahun terakhir akhirnya terbayarkan. “Kamu ngobrol apa aja, Syif? Ada bahas aku atau enggak?” “Ya jelas. Aku pura-puranya tanya kabarmu gimana. Aku juga pura-pura enggak tahu kalau kamu udah kerja di Jakarta.” “Terus? Apa jawaban Ibu?” “Ibumu juga pura-pura enggak pernah terjadi apa-apa. Beliau cuma bilang kalau kamu baik-baik aja. Enggak ada bahas kamu yang di rumah atau udah di Jakarta. Ibumu kaya enggak begitu suka aku nanya tentang kamu.” Mendengar penuturan Syifa, aku hanya bisa tersenyum getir. Bahkan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN