51. Firasat yang Terbukti

1904 Kata

Rivan’s POV Beberapa saat sebelum kejadian …  “Saya duluan, ya, Pak,” pamit Mila yang membuatku mengangguk. Usahaku utuk mengantarnya pulang kembali gagal. Tapi ya sudah, setidaknya dia sudah menyanggupi ajakan untuk nonton. “Iya. Pokoknya hati-hati.” “Pasti.” Sejujurnya, usaha untuk mengantar Mila pulang bukan tanpa alasan. Khawatir memang iya, tetapi aku merasakan firasat yang kurang baik akhir-akhir ini. Namun, di sisi lain, pekerjaanku masih banyak. Belum lagi, akan terasa sangat aneh kalau aku memaksa. Toh sejauh ini dia juga baik-baik saja. Begitu Mila keluar dan menutup pintu, aku bangkit dan menatapnya dari balik kaca yang tak seberapa besar. Dia berjalan cepat ke arah lift, lalu menunggu. Saat melihatnya tersenyum, aku ikut tersenyum. Entah apa yang sedang dia pikirkan s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN