11. Pink Fanta

1904 Kata

“Cie, yang habis kencan sama Pak Bos di Bandung.” Nafi langsung berceloteh begitu masuk ruanganku. Dia datang untuk menjemputku dalam rangka makan siang di luar. Kami sedang bosan dengan menu kantin, jadi kami berencana makan di warung mie ayam bakso yang lokasinya tidak ada satu kilo dari kantor. Itu warung makan baru, dan kami tertarik untuk mencobanya. “Kencan, kencan, mbah-mu!” “Mbah-ku udah meninggal, Mil. Jangan disebut-sebut. Nanti bangun lagi.” Nafi pura-pura cemberut. ‘Mbah’ dalam bahasa jawa artinya bisa kakek, bisa nenek. Intinya, orang tua dari ayah atau ibu. “Lagian kamu!” “Ya bener kencan, tapi, kan? Pergi berdua, lho. Uhuyyy! Mana Bandung kan syahdu. Dingin-dingin gimanaaa, gitu.” “Kencan apanya? Yang ada malah aku kerja nonstop. Udah kehujanan, malamnya masih harus ran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN