“Kamu beneran mau ikut ke Jepang, Mil?” tanya Mas Rivan ragu. Aku yang masih packing, seketika menatapnya tak suka. Aku kesal karena pertanyaan ini sudah dia lontarkan berkali-kali. “Pertanyaan Mas itu beneran enggak guna, tahu! Pesawat dan hotel semuanya udah jadi. Bisa-bisanya masih tanya? Atau enggak jadi bulan madu sekalian ajalah! Di mana pun enggak usah!” “Eh, ya jangan. Kan bisa ditunda—” “Di Jepang, atau enggak jadi sekalian!” “Iya, iya, jadi. Mas mendadak ragu aja kalau kamu masih sakit dan di sana malah makin sakit. Musim di sana masih semi, dan suhu masih relatif dingin.” “Ya enggak papa. Kan aku juga packing baju tebal. Ini udah beneran sembuh, lho, Mas! Jangan bikin aku sebel kenapa, sih?” aku cemberut. “Dari tadi tanya itu mulu! Kesel juga lama-lama!” “Ya maaf. Sensi ba