Tatap mata Brenda beradu dengan beberapa pasang mata para pengunjung yang mulai memenuhi restaurant. Dia menggeleng kuat-kuat. Enggak. Kalau sampai pertahanannya jebol dan dia menangis di tempat umum begini, dia bakal jadi tontonan gratis, kan? Itulah secuil pemikiran logis yang masih dimilikinya. Brenda bangkit berdiri, berjalan dalam diam. Digigitnya bibirnya, sedapat mungkin menahan jatuhnya air mata yang tak tahu diri, dalam situasi macam ini justru mau menunjukkan eksistensinya, mulai menggenang di kelopak matanya. Brenda tak tahu, Ray sengaja membuang pandangan ke arah lain, enggan membiarkan ha