Di saat Ferlita sedang memikirkan bagaimana harus menjawab pertanyaan Brenda, tangan Brenda telah terulur padanya. Bahkan, sedetik kemudian Brenda beranjak dari tempat duduknya, menghampiri dirinya yang berada di seberang meja, dan mendaratkan cipika cipiki pada Ferlita. Jujur saja, tubuh Ferlita agak gemetaran dibuatnya. Ini terlalu mengejutkan bagi Ferlita, bahkan jauh melampaui ekspektasinya. Ya, Brenda. Brenda yang dulu digambarkan oleh Daniel sebagai koleris tingkat dewa itu, dapat melakukan hal semanis dan sehangat ini padanya. Mana mungkin perasaan Ferlita tidak tersentuh karenanya? Barusan itu, Ferlita merasa Brenda amat tulus, melakukannya. “Selamat, ya, Fer,” ucap Brenda.