Anna menatap langit yang mendung sore itu dengan mata yang berkaca - kaca. Kekacauan dalam rumah tangganya dulu adalah ulahnya. Pantas kalau Abhi membencinya, terlebih kini Anna membawa aib dengan mengandung dari anak mantan suaminya. Sesak. Itulah yang di rasakan Anna kini. Dia juga memikirkan Bara, karenanya Bara menjadi seperti itu. Karena keserakahannya menghancurkan hidupnya dan membuat malu Risma; wanita baik hati yang mau menampungnya. Jadi, untuk apa Anna hidup kalau hanya untuk membuat malu? Bukankah lebih baik Anna mati saja sekalian? Ya mati. Anna mau mati. Di dekat rumah ada sungai. Anna bisa menceburkan diri di sana. Dengan tekad kuat, Anna beranjak, meraih cardigan yang ia gantung di belakang pintu. Di rumah, tidak ada Risma, Risma tengah pergi mengantar pesana