“Kamu kok gendutan sih, Dek?” Kencana terkesiap kala Abhi mencubit pipinya yang bertambah tembam setiap harinya. “Masa balapan sama Mbak Karen? Mbak Karen kan gendut karena lagi hamil. Lha kamu?” “Nggak usah pegang – pegang Aca, Mas. Aca bukan anak kecil lagi,” “Duh judesnya. Padahal dulu suka banget ndusel – ndusel sama Mas.” Kencana memilih mengacuhkan Abhi dan berlalu menaiki tangga, memasuki kamarnya. Abhi mengernyit bingung saat adiknya malah mengacuhkannya. Sudah beberapa bulan ini memang tabiat Kencana berubah. Kencana yang biasanya hampir setiap jam mengiriminya pesan kini sangat jarang, bahkan hampir beberapa minggu ini tidak mengiriminya pesan sama sekali. “Aneh anak itu, Ma.” Keluh Abhi pada Anna. “Beberapa bulan ini dia memang aneh. Lebih banyak diamnya, waktu di tanya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari