45. Menjauh

1488 Kata

Aku tidak menghitung sudah seberapa banyak aku membaca pesan terakhir dari Pak Davka. Aku mencoba menelaah apa maksudnya, tetapi aku masih gagal. Entah sebenarnya memang gagal, atau aku yang terlalu takut salah mengartikan. Terlalu memikirkan perasaan dan posisiku? Apa maksudnya kalimat itu? Semua terlalu abu untuk aku artikan dengan jelas. Pak Davka terlalu ambigu untuk membuatku fokus menyimpulkan pada satu titik. Pak Davka membuatku bingung dengan segala hal yang dia lakukan untukku. Dan sekarang, chat-ku sudah dia abaikan berhari-hari. Tak peduli chat-ku membahas tentang apa, dia tidak membacanya. Aku tidak tahu apakah dia tidak membaca atau centang birunya dimatikan. Namun yang jelas, chat-ku benar-benar seperti tak dianggap. “Kenapa jadi gini, sih?” tanpa sadar air mataku ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN