54. Maha Karya Indah

1164 Kata

Malam harinya adalah siksaan terberat untuk Bima. Liana tengah tidur meringkuk sembari berbantalkan lengannya, sedangkan tangan perempuan itu memeluk tubuhnya dengan erat. Bukan masalah itunya, melainkan kaki Liana yang menindih inti tubuhnya. Liana belum tidur, tangan perempuan itu sesekali mengelus dadaanya. Bagaimana tubuh Bima tidak panas dingin kalau begini caranya. Rangsangan yang diberikan Liana sungguh berhasil membangkitkan gairahnya yang mati-matian dia pendam. ”Li, besok jam sembilan ada pengesahan CEO baru,” ucap Bima. “Aku ikut,” jawab Liana sembari mengeratkan pelukannya. “Tumben.” “Pasti di sana kamu akan jadi bahan tatapan para karyawati. Aku gak mau ya keberadaanku bagai setann yang gak diumumkan ke publik. Mereka harus tau kalau CEO mereka sudah punya istri, biar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN