Safira menatap Mirah dengan gundah. “Aku pastikan sekali lagi, Hima menyerangku?” Safira kembali bertanya. “Firasatku seperti itu,” Mirah mengangguk. “Sejak aku melihat kalian berdua kasak kusuk tidak jelas, perasaanku tidak enak. Sampai tadi malam, aku merasakan Firasat yang sangat tidak enak. “Awalnya, semua terasa gelap. Tapi kemudian lama lama menghilang seperti layaknya kabut. Lalu… Ada kamu….” Safira merasakan jantungnya berdebar kencang. Mendapatkan Respati Dierja adalah hasratnya. Memutuskan koneksi Respati dan istrinya menjadi tujuannya. Tapi… Meninggalkan dunia ini lebih cepat dari seharusnya, bukanlah hal yang bisa ia bayangkan. Aku tidak mau mati konyol. Usiaku masih muda. Hidupku masih panjang. “Koneksi… Itu sesuatu yang misterius. Kamu tidak bisa mengaturnya… W