Fitri hanya menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Bingung juga bagaimana menanggapi permohonan dari Mama mertuanya itu, sebab semua keputusan bukan padanya melainkan pada Melati sebagai ujung tombak dari segala macam masalah yang minta secepatnya diselesaikan ini. Bukan tak ingin membantu Mamanya untuk mewujudkan permohonan itu, tapi semua ini Mela yang lebih berhak mau melanjutkannya kemana. Apakah melanjutkan ke jalur hukum atau sebaliknya. "Kita berdoa saja yang terbaik untuk semuanya ya, Ma!" jawab Fitri singkat agar tak ada lagi permohonan atau rengekan dari mulut Mamanya itu. Sejujurnya, ia pun sedikit malas dengan Mama mertua, bagaimana tidak malas? Pertama, bilang ingin membela Melati lalu malah jadi membela Gama. Sekarang, ingin meminta maaf namun masih juga membe