Seandainya

1882 Kata

"Mama ...." "Iya, Sayang. Mama sudah tahu semuanya. Mama tahu, kalau saat ini kamu sedang hamil." "Mama." Alya menatap mertuanya dengan ekspresi terkejut. Kedua matanya kembali berkaca-kaca. "Apa kau yakin, akan tetap bercerai dengan Rega meski kau tahu kalau saat ini kau sedang mengandung anaknya?" Martha masih menatap perempuan di depannya yang saat ini sudah mulai kembali menangis mendengar ucapannya. "Maafkan Mama, Sayang. Mama tidak bermaksud membuatmu semakin sedih, Mama hanya mengingatkan kamu, Nak. Jangan membuat keputusan saat dirimu sedang emosi." Martha membelai rambut Alya, membuat perempuan cantik itu semakin menangis kemudian memeluk Martha dengan erat. "Kenapa dia harus hadir di saat aku sudah ingin melepaskan Mas Rega, Ma. Mas Rega bahkan tidak pernah menginginkan dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN