"Aku sangat mencintai Adam, aku tidak mau kehilangan dia seperti dulu aku kehilangan kamu, Mas ...." Perempuan itu mendongak menatap Rega.
Rega menatap Alya dengan rasa sakit di hatinya. Alya menangis, sorot matanya terlihat memohon padanya. Tak kuasa melihat perempuan itu menangis, Rega kembali mendekap perempuan yang pernah menjadi istrinya itu dengan erat.
Sudut hatinya berdenyut nyeri. Menyadari, betapa dulu perempuan ini pun pernah mempunyai rasa sebesar rasa yang kini dia miliki untuk suaminya.
Lagi-lagi, seandainya waktu bisa terulang kembali ....
"Kamu tidak akan kehilangan Adam seperti kamu kehilangan aku dulu. Dulu aku terlalu bodoh karena tidak pernah menyadari betapa besar cintamu padaku." Rega memeluk erat tubuh Alya. Rasanya begitu sakit, bak ribuan panah yang langsung me
