Adam kembali bangkit kemudian menghajar Rega. Pria itu benar-benar sangat marah mendengar ucapan Rega yang masih bersikeras menginginkan istrinya. "Dasar b******k!" Adam mendorong tubuh Rega hingga pria itu terjatuh di lantai. Mereka berdua saling menatap dengan aura permusuhan. Mereka bahkan terlihat sama-sama mengatur napas yang tersengal akibat perkelahian mereka. "Adam, apa kau lupa kalau kau pernah menjadi sahabat terbaikku?" ulang Rega dengan tidak tahu malu. "Harusnya pertanyaan itu buat kamu, bukan buat aku." Adam tersenyum mengejek sambil menatap tajam ke arah Rega. Sementara Rega mendengus kesal. "Kau bilang aku sudah berubah, kau sendiri pun sekarang sudah berubah!" Adam mengernyitkan kening mendengar ucapan Rega. "Dulu, kau selalu memberikan apa yang aku mau." "Termasuk