Sudah Terlambat

1047 Kata

Alya semakin menangis, saat mendengar ucapan dari nenek yang baru dikenalnya itu. Alya menumpahkan semua kesedihannya dalam pelukan perempuan baya itu. Rasanya terasa hangat, sama seperti saat dia memeluk ibunya dan juga mama mertuanya. Mereka berdua adalah orang-orang yang menyayanginya dengan tulus. Setelah puas menangis, Alya melepaskan pelukannya. "Maaf, Nek, aku terbawa emosi. Baju Nenek jadi basah kena air mataku," ucap Alya tak enak hati. "Tidak apa-apa, Nenek bisa ganti baju lagi nanti." Sang nenek tersenyum, sambil merapikan rambut Alya. "Kamu yang sabar, laki-laki seperti itu tidak pantas untuk ditangisi. Kamu masih muda, Nenek yakin, suatu saat kamu pasti akan menemukan kebahagiaanmu," ucap nenek sambil mengusap rambut Alya dengan lembut. "Terima kasih, Nek. Maafkan aku kar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN