Dila dan Rega sepakat merawat Revano di rumah. Begitupun dengan Martha. Perempuan paruh baya itu pun menyetujui merawat Revano di rumah besar milik Rega. Bocah kecil berwajah tampan itu keadaannya sudah mulai membaik. Namun, hampir setiap hari dia menjerit histeris saat mimpi buruk itu kembali datang. Rega dan Dila begitu sabar merawat Revano. Kedua orang itu bahkan rela menghabiskan waktunya untuk merawat bocah tampan itu. Luka di leher Revano sudah membaik. Akan tetapi, luka di hati bocah kecil itu masih menganga. Bayangan kejadian waktu itu masih terekam jelas di kepala Revano, membuat putra angkat Rega itu begitu ketakutan karena merasa kesulitan melupakan insiden hari itu. "Sayang ... kita makan dulu ya," Dila mengusap lembut kepala Revano. Bocah berusia tujuh tahun itu mengangguk