Suasana kantor pagi itu terasa lebih sunyi dari biasanya, setidaknya di mata Kirana. Langkah kakinya terasa berat saat keluar dari lift lantai delapan bersamaan dengan jantungnya yang berdebar cepat, seakan menanti sesuatu yang tidak pasti. Kirana berjalan sambil menunduk, kepalanya sedikit menoleh ke kiri dan kanan menyapukan pandang ke koridor sambil berharap dia tidak berpapasan dengan satu sosok yang sengaja ingin dia hindari. Kirana berhasil mencapai meja kerjanya dan duduk di kursi putarnya sembari membuang napas kasar. “Gak lagi-lagi kejar-kejaran kereta, kan?” Mendengar suara itu Kirana sontak menegakkan tubuhnya dan menoleh ke arah belakangnya, mendapati Monica yang berjalan menghampiri kubikelnya sembari membawa gelas tumbler-nya. Dia yakin kalau Monica habis dari pantry m