13. Makan Siang Penuh Debaran

1681 Kata

Sepanjang pagi, Kirana sulit berkonsentrasi. Pesan dari Yudistira terus mengganggu pikirannya. Dia tidak benar-benar mengerti apa maksud pria itu. Kalau sekadar menanyakan kondisi lututnya, itu masih bisa dimaklumi, karena Yudistira tau persis bagaimana kecelakaan kecil itu terjadi. Tapi ajakan makan siang bersama? Rasanya terlalu berlebihan. Bukan soal makan siangnya, melainkan siapa yang mengajak. Kirana tau, jika Maya dan Nadya sampai tau, mereka pasti akan semakin yakin bahwa dugaan mereka selama ini benar. Hubungan spesial antara dirinya yang pegawai baru dan sang atasan bukan lagi sekadar isu. Dan, sialnya, ada benarnya juga. Kirana menggeleng cepat, menepis pikiran yang mulai membuatnya gelisah. Dia tidak ingin terlalu larut. Memang benar, dia dan Yudistira pernah terhubung, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN