Sinar mentari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai yang sedikit terbuka, menerangi dua tubuh yang masih terlelap dalam pelukan. Yudistira sudah terbangun sejak satu jam lalu, tapi tidak tega melepas pelukannya pada Kirana yang masih terlelap dengan wajah yang bahkan dalam tidurnya masih terlihat sedikit mengernyit. Malam tadi, dia sengaja tidak banyak bertanya. Dia tahu persis akar masalahnya—keluarga Kirana yang tidak pernah bisa menerima dirinya, mantan suami Amira, untuk bersatu dengan adiknya. Daripada membuat Kirana semakin sedih dengan mengungkit-ungkit pertengkaran dengan ayahnya, Yudistira memilih memberikan kehangatan dan rasa aman. Kirana sendiri, dalam pelukan Yudistira, merasa seperti berada dalam perlindungan yang selama ini dia cari. Keputusan untuk kabur dari rumah ad