Fadell melajukan sedan putih yang kepemilikannya terdaftar atas nama Della, tentu saja menuju Natha Building, tempat Della bekerja. “Mas?” tegur Della kala mendapati kepala sang suami yang menyembul di antara daun pintu dan bingkainya. “Masih banyak yang harus dikerjain?” tanya Fadell. “Ngga kok, ini aku lagi nunggu komputer mati.” “Hmm.” “Mas kenapa? Kok mukanya kayak pusing gitu?” tanya Della kemudian begitu Fadell mendekatinya, memanyunkan bibir, meminta kecupan hangat pelipur lelah. “Mmm... nanti aja deh aku ceritain,” jawab Fadell setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. “Mas?” “Beneran. Soalnya aku lapar.” “Ya udah, mau makan apa?” “Seafood tendaan aja mau ga?” “Asal jangan bilang-bilang Buni!” Fadell tergelak, lalu menganggukkan kepala. Berhubung kediaman