Fadell nyaris saja terkena serangan jantung saat mendapati Batari di balik pintu. Wajah sang Ibu terlihat sendu. “Mama,” lirih Fadell. “Kenapa Della minta cerai?” “Bukan gitu, Ma.” Fadell menghela napas. “Della ga minta cerai. Cuma komunikasi kami aja yang lagi ga bagus.” “Ayo, bicara dengan Mama!” “Ma....” Batari melangkah lebih dulu, mengajak Kimi untuk bermain di halaman belakang rumah mereka. Setelahnya, ia kembali ke dapur, menyiapkan minuman hangat dan beberapa potong brownies sebagai kawan berbagi cerita. “Ma, Fadell dan Della, ga ada apa-apa. Kami baik-baik aja.” “Mama tau, Nak. Hanya ada yang harus Mama sampaikan pada kamu.” Fadell terdiam. Menatap lekat sang Ibu. “Boleh Mama mulai bicara?” “Iya, Ma.” “Fadell... tidak ada pernikahan yang mulus-mulus saja. K