“Mama ga keberatan apapun cita-citamu, Nak. Yang Mama minta dari kamu cuma satu.” “Apa Ma?” “Jadilah orang yang baik.” Pesan Batari saat Fadell berkonsultasi perihal minatnya di pendidikan tinggi terngiang kembali. “Sifat-sifat baikmu, pertahankan. Sifat-sifat jelekmu, selama tidak mencelakakan orang lain, pelan-pelan diperbaiki.” “Apa Fadell bisa jadi orang baik, Ma?” “Bisa! Lagipula itu impian Mama. Anak Mama anak baik, kalau nanti kita tutup usia, siapapun yang lebih dulu, kita bisa saling mencari di surga kelak. Gimana?” “Iya, Ma. Fadell janji akan jadi anak baik.” Fadell masih kelu menatap Amara yang berderai air mata memandangnya. Fadell pun tak pernah menampik jika paras dan raganya seolah berasal dari satu cetakan yang sama dengan Artawan. Della saja langsung bisa mengenali