Setelah menjelaskan kondisi tak mengenakkan barusan pada pihak sekolah, Fadell akhirnya membawa Kimi meninggalkan tempat itu. “Kakak Kimi gendong Ayah. Capek nih.” Fadell terkekeh. Ia lalu mengangkat putrinya, mendekapnya di gendongan, melabuhkan kecupan hangat di wajah sang putri yang membuat Kimi tergelak geli. “Ayah jajan Kakak Kimi?” tanya Kimi lagi. “Tidak, Princess.” “Kenapa?” “Karena Ayah takut Kakak Kimi menunggu lama.” “Ayah lama, iya. Kakak Kimi main flower dan butterfly.” “Maaf ya?” “Oke. Jajan ya?” “Iya.” “Mobil Kakak Kimi mana?” “Ada di sana,” ujar Fadell seraya menunjuk ke arah parkiran minimarket. “Kakak Kimi jajan situ dengan Abang Biyan.” “Oh ya?” “Iya. Abang Biyan sakit Ayah.” “Iya, mau telpon Mami Meta? Kita lihat Abang Biyan?” “Oke.” “Kalau mau bertamu