“Bangun, nak! Pindah ke kamar sana kalau masih mau tidur,” ujar Batari lembut pada putranya yang sudah hari keempat berdiam diri di rumah. “Di sini aja, Ma. Bosan di kamar,” jawab Fadell, lemas. “Nanti habis magrib kita ke rumah sakit! Ini sudah hari ke empat tapi kondisimu masih lemas begitu,” ujar Batari lagi. “Ga usah Ma. Fadell udah ga demam kok. Cuma masih lemas aja, dan keringat dingin kalau kebanyakan bergerak.” “Mama ini perawat, Fadell!” akhirnya Batari kesal menghadapi kekeraskepalaan Fadell. “Ya udah, iya.” “Susah banget sih bilang iya!” “Iya, Mama. Iya, Ibuku sayang. I’ll do anything for you,” rayu Fadell. “Gombal!” Fadell terkekeh, ia lalu menarik bantal yang tadinya ada di bawah kepala, kini ia letakkan menutupi wajahnya. “Assalammu’alaikum, Uti,” sapa Del