Reza membaringkan tubuhnya di atas ranjang, kepalanya mendongak ke atas, menatap langit kamar dengan kosong. Bayangan mengenai masa lalu kembali muncul, dengan cepat ia menutup ke dua matanya rapat-rapat, menggeleng kan kepalanya dengan cepat lalu bangkit dari baringnya. Ia tidak boleh terjebak dengan patah hati terberat ini, dengan sigap ia turun dari ranjang, mengambil sebuah bingkai foto yang ukurannya lumayan besar dari atas meja kerjanya lantas menatapnya dengan nanar. Itu adalah foto Irish yang ia ambil diam-diam saat bekerja di lapangan bersamanya, ia juga diam-diam mencetaknya dan memajangnya di kamar. Di ambil nya kardus kosong yang berada di bawah ranjang, ia meletakkan bingkai tersebut di sana. Tak hanya satu benda yang berhubungan dengan Irish, ada banyak tak hanya dua atau tig
