Irish sedari tadi hanya diam, sesekali ia melirik ke arah Al yang tengah berada di balik kemudi mobilnya. Mobil nya tidak tengah melaju, pria itu tak mau mengemudi saat tengah emosi, hal itu akan membuatnya ugal-ugalan dalam mengemudi, ia tidak mau celaka, apa lagi saat bersama dengan sang istri. "Maaf," cicit Irish pada sang suami. Walaupun ia tidak salah di sini, tapi ia merasa bahwa emosi suaminya tersebut ada kaitannya dengan dirinya. Al menghembuskan nafasnya dengan berat, kepalanya menoleh ke arah Irish yang tengah duduk di sampingnya sembari menundukkan kepalanya. "Emangnya sedeket apa sih kamu sama Reza dulu? Kok aku gak tahu." Tanya Al sembari menahan emosinya sekuat yang ia bisa. Ia tahu bukan istri nya yang salah, Reza saja yang belum bisa move on. Saat ini ia hanya penasaran