Reza duduk dengan tenang di salah satu tempat sebuah cafe, netranya menatap tenang ke arah seseorang yang tengah duduk di bangku berhadapan langsung dengan dirinya. Meja adalah satu satunya halangan antara ke dua orang tersebut. "Lo gak ngundang gue buat makan siang bareng hanya untuk sekedar mengobrol ringan dan makan bareng, kan?" Ucap Reza sebagai kalimat awal antara ke dua nya. Al tersenyum simpul, mengaduk minuman jusnya dengan sedotan sebelum akhirnya menikmatinya dengan santai. "Lo pikir gue sebaik itu?" Balas Al dengan sinis, ekspresi wajahnya tak sesantai sebelum ia menikmati minumannya tersebut. Reza membalasnya hanya dengan helaan nafas pelan. Ia tahu, bahwa saat ini ia tengah berada dalam masalah yang cukup mungkin cukup besar. "To the point aja," cetus Reza tak suka basa-