Dinda menatap bayi mungip Irish dengan senyuman kecil yang merekah di bibirnya, sebisa mungkin ia penasaran dengan apa yang tengah di bicarakan Irish bersama dengan Reza di luar ruangan. Meninggalkan dirinya dan bagi mungil yang belum di beri nama tersebut. "Kamu mau punya papa baru?" Tanya Dinda pada bayi tampan tersebut yang tengah terlelap usai kekenyangan meminum asi. Jari telunjuk Dinda bergerak, menyentuh lembut salah satu pipi merah bayi tersebut lalu tersenyum semakin lebar. "Kamu bahkan belum pernah ketemu sama papa kandung. Ya kali, mau punya papa tiri." Ucapnya lalu terkekeh pelan. "Mata, hidung sama bibirnya mirip banget sama Al, kalau pipinya lebih mirip sama emaknya. Emak Irish, ya? Atau mau panggil Mama? Bunda? Kalau aku maunya di panggil Aunty aja, gak mau Tante. Maunya ba