"Emang, semuanya harus instan? Makanan instan itu gak baik lho buat kesehatan." Komentar Reza pada belanjaan Dinda yang hampir semuanya instan. Dari mulai instan, kopi instan, sarden dan masih banyak lagi. Dinda meringis lebar, ia adalah tipe orang yang malas, ia tidak mau ribet soal makanan, di tambah lagi ia juga malas untuk keluar rumah. Jadi, setiap bulan ia menghabiskan banyak makanan instan, dan baginya itu sudah cukup bagi lidah dan perutnya. "Gak papa kok, buktinya gue masuk sehat sampai sekarang." Balas Dinda mencoba untuk sesantai mungkin. "Sehat kan sekarang, emangnya kita tahu kapan sakit?" Celoteh Reza sembari menatap ke arah sederetan sayuran segar. Dinda mengikuti arah penglihatan Reza, usai itu ia melirik ke arah isi trolinya. Sama sekali tidak ada sayuran, semuanya penuh