Irish menoleh ke arah sang suami sembari mendelik dengan tajam, sedangkan yang di tatap justru memasang wajah bodo amat sembari menahan sesuatu.
"Muka kamu itu kenapa sih, Al?" Tanya Irish sedikit kesal. Tiga puluh menit sudah mereka berada di luar base cam Dinda, tengah memikirkan apa password dari base cam tersebut. Sudah berulang kali Irish mencoba memasukkan beberapa nomor untuk membuka kunci pintu tersebut tapi terus saja salah. Sedangkan sang suami justru tengah berdiri tidak nyaman di belakangnya sembari terus memegangi gundukan besar di area selangkangannya. Di tambah lagi Dinda yang tidak mengangkat panggilannya, berulang kali ia juga mencoba menekan tombol rumah sederhana tersebut, akan tetapi gadis yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil tersebut tidak ada keluar untuk membuk
