Al memeluk Irish dari belakang dengan sangat erat, istrinya tersebut sedikit meronta, tapi semakin ia meronta, pelukan sang suami justru semakin erat. "Perutku," keluh Irish merasa tidak nyaman dengan pelukan sang suami yang terlalu erat memeluk perutnya. Tidak apa jika dirinya sendirian, masalahnya sekarang ada janin dalam kandungannya. Mendengar ucapan sang istri barusan, Al langsung sadar, ia lupa bahwa sang istri tengah hamil. Dengan cepat ia melepaskan pelukannya, usai itu ia lantas berdiri berhadapan dengan sang istri. "Maaf," ucap Al dengan serius. Ia benar-benar menyesali semua ucapannya kemarin, ia terlalu marah dan tak mengerti dengan perasaan Irish. Ia hanya terbawa sebuah emosi dan juga kecemburuan serta takut kehilangan. "Soal?" Tanya Irish dengan dingin. "Semuanya," bala