Irish menatap ke arah langit, rintik hujan berhasil membasahi wajahnya. Ia tidak membawa payung, dan Al belum juga menjemputnya. Entah ke mana suami tampannya itu pergi seharian, seharusnya ia menyuruhnya berangkat bekerja hari ini agar ia tidak sebal jika di jemput terlambat. Jikalau memang terlambat, ia masih bisa mengerti kenapa suami tersebut terlambat, karena ada pekerjaan. Lha ini? Masing liburan asik justru tak kunjung menjemputnya. Menyebalkan. "Gak bawa payung?" Tanya Reza yang baru saja datang dan berdiri tepat di sampingnya, pria membawa payung hitam yang melindunginya dari rintik gerimis. Ia juga menggeser posisi payungnya agar melindungi tubuh Irish juga. Gadis itu menoleh, menatap ke arah Reza lantas tersebut kecil. Bagaimana bisa ini terjadi, mereka baru saja berdebat hebat