Irish menoleh ke arah Al, menatap pria itu dari samping lalu tersenyum lebar. Saat ini mereka tengah berjalan-jalan di pusat perbelanjaan,bergandengan tangan berdua lalu berkeliling mencari benda-benda yang mereka butuhkan. Sebenarnya mereka tidak hanya datang berdua, Dinda juga ikut dengan mereka. Tapi gadis itu sudah kalap saat melihat perabotan rumah tangga yang keren dan dengan harga yang murah. Sebagai seorang arsitek yang yang mendesain rumah minimalis dan hemat tempat, pastinya para pelanggan nya datang dari kalangan orang yang memiliki uang pas-pasan tetapi ingin memiliki rumah yang nyaman, mewah dan juga hemat. Ini bisa menjadi bisnis yang baik untuknya saat melihat perabotan tersebut. "Apa gak papa, kota tinggal Dinda sendirian di sana?" Cetus Irish yang sukses membuat Al menole