Bab 50 Pergi tanpa pamit

1540 Kata

Malam ini Eva terbangun saat merasakan sesuatu yang menggelitik padanya. Kedua matanya membelalak lebar, saat merasakan sebuah tangan yang lihai memainkan miliknya. Geli sekaligus enaq tentu dirasakan oleh-nya. Namun tak lama kemudian, Wanita itu segera menoleh ke belakang. Tubuhnya sedikit terangkat ketika menoleh. Disana Eva semakin kaget, saat tau jika Adrian-lah yang rupanya sibuk membuat dirinya merasakan niqmat. "Ka-kamu?" Eva terbata, dan termangu dalam waktu yang cukup lama. Ketika Adrian tiba-tiba memeluknya, ia tiba-tiba teringat dengan kejadian memalukan saat Rayyan melalukan Video call. Mau tidak mau, Eva harus memikirkan itu. Disisi lain ia juga senang dengan kembalinya Adrian, yang sudah lama tidak ia temui. "Aku kangen!" Katanya, terdengar lirih berada di dalam pelukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN