“Adek, cini. Sowbely da anyak.” “Unggu, Akak,” jawab Sultan. “Aduh ...” Queen tertawa saat melihat adiknya terjungkal di dekat pohon strawberry. Setelah itu, baru membantunya. “Adek endut anget cih!” “Maacih, Akak.” Sultan menepuk-nepuk pantatnya karena celananya sedikit kotor. “Ayo,” ajak Queen dengan menggandeng tangan kembarannya agar tidak terjungkal lagi. Dia ingin menunjukkan buah strawberry yang besar-besar dan sudah matang. Kedua anak itu baru bangun tidur langsung keluar kamar untuk berburu strawberry. Padahal kedua orang tuanya masih asik bergelung di dalam selimut saking dinginnya udara di Magelang. “Woww, ecalnya.” Sultan memetik satu lalu memakannya tanpa mencuci lebih dulu. “Emmm ...” matanya merem melek merasakan rasa asam sekaligus manis. Queen memukul tangan adiknya

