“Bee, mau kemana?” “Kenapa belum bobok, Yang? Sudah tengah malam.” “Sejak tadi kamu gak bisa diam, Bee. Kenapa kelihatan gelisah begitu?” Rajata kembali ke atas ranjang saat istrinya terbangun. “Aku lapar ingin cari nasi goreng babat di depan sekolah kita.” “Minta buatin sama Bibik saja, Bee. Ini sudah jam dua belas lebih.” “Gak bisa, Yang. Aku sejak tadi kepikiran nasi goreng di sana.” Rajata memeluk sang istri seperti anak kecil yang sedang meminta mainan pada ibunya. “Nasi gorengnya sampai jam berapa bukanya?” “Pastinya aku enggak tahu , Sayang. Tapi aku pernah makan disana jam satu dini hari.” “Ya, sudah. Ayo kita beli nasi goreng.” Rajata mendongakkan kepalanya ke atas, senyumnya mengembang saat sang istri menuruti kemauannya. “Aku mau ganti baju dulu.” “Sekalian ambilkan ja

