Sepanjang perkuliahan Auris tidak bisa konsentrasi karena sahabatnya terus saja menggodanya. Alice mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan mengenai malam pertama pengantin baru. Dia tidak mungkin mengatakan jika baru saja buka segel. Bisa-bisa sepanjang hari akan menjadi bulan-bulanan kejahilan Alice. “Mau tungguin Raja di kelas apa taman depan Fakultas?” “Taman saja deh. Sekalian mau kerjain tugas.” “Kalau begitu, kita berpisah di sini ya. Aku mau langsung ke kantin.” “Oke, hati-hati Alice. Jangan sampai nyasar.” “Ye, kamu pikir aku anak TK.” Keduanya baru saja keluar dari musholla Fakultas. Biasanya Auris lebih memilih ke masjid karena lebih luas dan tidak perlu mengantri. Kondisinya saat ini belum benar-benar pulih. Berjalan sampai lantai satu saja butuh perjuangan esktra

