Rapat mendadak dimulai dan Jagadta telah duduk di singgasananya sambil mendengarkan para karyawannya menjelaskan laporannya. Para manajer hotel dan juga pimpinan mereka sangat terkejut karena Irvan meminta mereka segera melakukan rapat mendadak ini atas permintaan Jagadta. Jagadta sesekali melirik Rayya yang sedang sibuk mendengarkan dan kemudian mencatat bagian-bagian yang penting atas permintaan Hendra. Kesal? Tentu saja Jagadta sangat kesal apalagi Hendra terlihat dengan jelas menyukai istrinya. Bahkan tersenyum ketika mengajak Rayya berbicara dan itu membuatnya terbakar api cemburu. Jagadta berpikir ia harus segera memutasi Hendra sejauh mungkin agar Hendra tidak berusaha merayu istrinya. kemarahannya sudah tidak terbendung lagi saat Rayya maju ke depan mewakili divisinya dan tatapa